GURU TUA DI PERSIMPANGAN
Oleh : Mokhamad
Subakri
gedung tinggi
menjulang
seolah menantang
angkasa
nampak di
wajahmu lumut kerak
saksi bisu
perjuangan
saksi bisu
peradaban
saksi bisu roda
pendidikan
lelaki tua itu
bersandar,
di balik tembok
tebal kolonial,
menatap langit-langit
ruang tinggi,
menerawang
antara masa silam masa datang
lelaki tua itu
bersandar,
di balik jaman
bukan jamannya,
di himpit
serdadu globalisasi:
hp, laptop, dan
dunia maya,
menerawang ke
relung hati masa silam masa datang.
lelaki tua itu bersandar,
di balik
tipisnya gaji dan sertifikasi,
di himpit usia
dengan hitungan jari,
lelaki tua itu
TERSADAR,
di balik
lamunannya,
gadis kecil
tersenyum,
sembari berkata
"Selamat Pagi Guruku!"
masih ada
hitungan jari,
mendidik sepunuh
hati
masih ada nafas
di dada,
menitipkan
setetes kebaikkan
masih ada guru
tua,
meski persimpangan menghujam,
ia berkata:
"aku bisa
menjadi guru muda dengan seribu hati dan seribu jiwa, meski aku tahu akan
tiada"
lumajang, 7
februari 2017 | 21.15 sd 21:23
0 Response to "GURU TUA DI PERSIMPANGAN"
Post a Comment