TERKENANG KAMPUNG BATIK oleh : Fany
TERKENANG KAMPUNG BATIK
oleh : Fany dan M Subakri
Aroma nafas pewarna
Mendidih di atas tungku
Bibir canting mungil berkali-kali
tenggelam
Mengoreskan warna-warna seni
Di atas kain kehidupan
Aaaah,
elok benar kampungku
Berjajar-jajar
indahnya
Terhampar
di setiap sudut desa
Bagai
terbang di surga batik
Melekat
erat di setiap insan
Terasa
masa Majapahit dan Sriwijaya
Satu
setengah dasawarsa lalu
Adalah
globalisasi
Dirimu
begitu curang
Nafasmu
begitu memuahkkan
Jiwamu
begitu membodohi kami
Menjauhkan
jiwa-jiwa dari cinta negeri
Merenggangkan
rasa memiliki
Globalisasi
...
Dirimu telah
:
Merobek,
Memusnahkan,
dan
merebut
kampung batikku!
Ya ... ya ... ya ...
Masih ada sisa,
Satu
... dua ... tiga ...
Tungku-tungku batik menyala
Canting-canting mungil tersenyum
Kampung
batikku ...
Ooo,
kampung batikku ....
Kami
merindumu
Wahai
anak negeri
Tersenyumlah,
ini milik kita
Pengang
canting mungil ini
Mari
bersama goreskan
budaya
negeri tercinta
Batik
karya seni istimewa
0 Response to "TERKENANG KAMPUNG BATIK oleh : Fany"
Post a Comment